KUDUS, ansorkudus.or.id – Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (PC GP) Ansor Kudus menerjunkan sebanyak 200 personel Banser sebagai relawan di tiga titik lokasi banjir. Puluhan personel ditugaskan membantu ratusan warga terdampak banjir empat hari terakhir ini.
Genangan terparah berada di Desa Setrokalangan, Kecamatan Kaliwungu.
Air menggenang sebetis hingga setinggi dada orang dewasa. Sejumlah warga terpaksa harus mengungsi ke tetangga maupun ke saudara terdekat.
Ketua Unit Banser Siaga Bencana (Bagana) Nor Yanto membagi personel di Dukuh Goleng, Pasuruhan Kidul, Kecamatan Jati, Dukuh Karangturi dan Setro Desa Setrokalangan, Kecamatan Kaliwungu.
Air banjir bersumber dari Sungai Wulan yang melimpas ke pemukiman warga. Genangan juga membuat akses jalan di lokasi tersebut terhambat.
”Kami anggota Banser Ansor Kudus membantu evakuasi dari rumah warga ke lokasi jalan raya. Banyak ibu-ibu dan anak-anak yang harus dibantu evakuasi,” terang Nor Yanto kepada ansorkudus.or.id tadi malam (1/2/2021).
Hingga tadi malam ketinggian masih sedada orang dewasa. Akses jalan juga masih belum dapat dilalui sepedamotor.
Personel banser juga berjaga di posko dan dapur umum yang didirikan di Desa Kedungdowo Kaliwungu, Kudus. Mereka bergabung bersama relawan BPBD Kudus untuk menyiapkan logistik. ”Personel Banser juga ada yang bertugas mengirim losgistik ke rumah-rumah warga tedampak banjir” katanya.
Sementara itu, Ketua GP Ansor Kudus Dasar Susila menambahkan, pihaknya masih berkoordinasi dengan pemerintahan untuk menambah kecukupan logistik. Karena diperikarakn kesediaan logistik belum mencukupi untuk kebutuhan warga dan relawan yang bertugas.
Pihaknya sebelumnya juga menerjunkan ke Desa Medini, Undaan, untuk peninggian tanggul. Karena sungai di desa tersebut air mulai meninggi. Kondisi itu rawan meluber ke lokasi sekitarnya.
”Banser kemarin bersama warga maupunrelawan lainnya meninggikan tanggul dengan material karung pasir untuk mengantisipasi limpasan,” tambah Dasa.
Ansor Kudus, kata dia, berkomitmen untuk menjadi organisasi yang konsern persoalan sosial kemanusiaan. Seperti turut menangani bencana banjir di Kudus. ”Untuk daerah Mejobo sejauh ini masih aman, belum ada laporan. Namun kami meminta anggota yang di sana untuk memantau kerawanan bencana,” imbuh Dasa. (AR)