KUDUS, ansorkudus.or.id – Vaksinasi para pengurus NU Kudus tak ada kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI). Hasil observasi satu jam setelah vaksinasi di Klinik Masyithoh juga tanpa ada gejala yang menyertai.
Hal itu disampaikan Ketua Lembaga Kesehatan NU (LKNU) dokter Abdul Hakam belum lama ini. Dia mengatakan, NU sudah melaksanakan dua kali tahap vaksinasi dengan jenis sinovac. Dua tahap vaksinasi itu berjalan dengan lancar dan aman.
“Ada yang kami evaluasi yakni meningkatnya tensi (tekanan darah) peserta vaksinasi. Ini diprediksi karena ada perasaan takut atau yang lain. Tapi ini masih normal. Selebihnya hampir tak ada kejadian ikutan yang parah,” ujar dokter Hakam.
Ia mengatakan, sebelumnya didahului proses screening. Diharapkan, screening itu dilakukan dengan jujur oleh peserta. Sehingga bila screening itu dilakukan dengan benar maka vaksinasi dapat berjalan aman.
“Kami mengimbau bagi para peserta vaksinasi agar tetap menjaga protokol kesehatan. Jangan sampai menyepelekan. Karena efektifnya yakni satu bulan pasca vaksinasi,” terang Hakam.
Sementara itu, Ketua Rijalul Ansor Kudus Alamul Yaqin atau yang akrab disapa Gus Muh mengaku sudah vaksinasi tahap kedua. Dengan vaksinasi covid-19, kata dia, merupakan ikhtiar untuk segera mengakhiri pandemi.
“Selama ini kita selalu bertanya kapan pandemi berakhir. Salah satu kesempatan ya dengan ikhtiar vaksinasi ini,” ujar Gus Muh.
Pengasuh Pondok Pesantren Darul Falah, Jekulo, Kudus ini mengatakan vaksinasi aman. Ia bersama para ulama dan tokoh NU Kudus lainnya sudah melakukannya. Diharapkan warga NU secara umum nanti dapat mengikutinya sesuai atahapan vaksinasi yang diatur pemerintah.
Ia juga mengimbau agar pemerintah segera melakukan vaksinasi yang lebih luas lagi. Utamanya bagi para pengajar karena akan dilakukan pembelajaran tatap muka (PTM). (MS/AR)