Pengukungan Pengurus PB NU di Kaltim
KUDUS, ansorkudus.or.ID – Presiden RI Joko Widodo menghadiri acara pengukuhan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama’ (PBNU) masa khidmat 2022-2027 dan Harlah ke-96 Nahdlatul Ulama di Sport and Convention Center (Dome) Balikpapan, Kalimantan Timur (31/1).
Sejumlah menteri turut menghadiri acara tersebut diantaranya Menteri Lingkungan hidup dan Kehutanan, Kelautan dan Perikanan, Menteri Agama, dan Menteri Tenaga Kerja. Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo serta ketua DPR Puan Maharani pun hadir juga. Termasuk tokoh juga mantan Wapres RI Jusuf Kalla.
Gubernur Kalimantan Timur, H. Isran Noor , M.Si menyambut hangat acara tersebut. Dalam pidatonya, ia sedikit menyindir menteri agama dengan jenaka karena Gus Menteri Yaqut Cholil Qoumas yang ketinggalan baju di Jakarta.
“Dia Menteri Agama (Yaqut Cholil Qoumas), kemudian yang diurusinya adalah salah satu ormas besar Nahdlatul Ulama, pimpinannya kakak beliau sendiri (KH. Yahya Cholil Staquf) , beliau juga Ketua Ansor,” sindirnya disambut tawa hadirin.
“Jadi wajar saja memang sampai ketinggalan baju di Jakarta,” imbuhnya
Rais Aam PBNU KH Miftahul Akhyar memimpin pengukuhan diatas singgasana. Tercatat sebanyak 32 Mustasyar, 29 rois termasuk rois ‘aam, 23 Katib termasuk katib am, 35 A’wan, 32 ketua tanfidziyah termasuk ketua umum dan wakil ketua umum, 21 Sekretaris Jendral beserta Wakil, dan 13 Bendahara. Sehingga total 185 pengurus PBNU, 5 diantaranya perempuan resmi dikukuhkan untuk masa khidmat tahun 2022 – 2027.
KH Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum PBNU menjelaskan rangkaian kegiatan yang akan berlangsung kedepan dalam menyongsong satu abad Nahdlatul Ulama, merawat jagat membangun peradaban.
Acara pengukuhan tersebut Presiden RI Jokowi dengan mengenakan sarung. Awalna ia bingung antara sarungan atau pakai celana. Ia pun memutuskan memakai sarung mengikuti para Syuriah.
“Mensesneg bilang kalau tanfidziyah memakai celana, kalau syuriah pakai sarung. Yaudah saya pilih sarung ikut syuriah,” kata Jokowi. (UR/AR)