KUDUS, ansorkudus.or.ID – Sebagai seorang hamba, manusia harus menyembah kepada Allah dan jangan menyekutukan-Nya.
Perihal ketuhanan itu disampaikan KH Yusrul Hana Sya’roni mengawali pengajian tafsir al-Quran Jumat fajar di Masjid al-Aqsho Menara Kudus pada Jumat (11/3).
Pada pertemuan kali ini, Gus Hana menjelaskan isi kandungan surat al-Baqarah ayat 21 dan 22. Berikut bunyi ayat dan artinya :
یَـٰۤأَیُّهَا ٱلنَّاسُ ٱعۡبُدُوا۟ رَبَّكُمُ ٱلَّذِی خَلَقَكُمۡ وَٱلَّذِینَ مِن قَبۡلِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ
“Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa,” (QS. al-Baqarah(2) : 21)
ٱلَّذِی جَعَلَ لَكُمُ ٱلۡأَرۡضَ فِرَ ٰشࣰا وَٱلسَّمَاۤءَ بِنَاۤءࣰ وَأَنزَلَ مِنَ ٱلسَّمَاۤءِ مَاۤءࣰ فَأَخۡرَجَ بِهِۦ مِنَ ٱلثَّمَرَ ٰتِ رِزۡقࣰا لَّكُمۡۖ فَلَا تَجۡعَلُوا۟ لِلَّهِ أَندَادࣰا وَأَنتُمۡ تَعۡلَمُونَ
“Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.” (QS. al-Baqarah(2) : 22)
Gus Hana memaparkan isi kandungan surat al-Baqarah ayat 21 adalah tentang pengabdian manusia kepada Allah. “Kata ‘abdun (عَبْدٌ) itu berarti kawulo (hamba), dan berkewajiban untuk ngawulo (menghamba). Maka setelah tauhid, Allah menciptakan syari’at atau tatanan, yang mengatur manusia dalam menjalankan pengabdiannya, seperti salat,” terang Gus Hana.
Pada ayat selanjutnya, Gus Hana menjelaskan, Allah telah menciptakan bumi sebagai tempat manusia menetap. Allah juga menciptakan langit untuk berteduh, menurunkan air hujan, serta menghidupkan pelbagai tumbuhan dan buah-buahan.
“Mestinya kebutuhan semua manusia telah dipenuhi Allah, namun manusia masih merasa belum cukup. Terkadang manusia juga punya sifat serakah hingga seakan-akan kebutuhan mereka belum terpenuhi. Coba kita hitung berapa jumlah mangga yang selama ini kita makan? Sangat banyak,” Jelas Gus Hana.
Lebih lanjut, Gus Hana menyampaikan kenikmatan yang telah Allah berikan harus kita syukuri. Meskipun hanya sedikit manusia yang bisa bersyukur. Semoga kita termasuk dalam golongan yang sedikit itu. (*)
Penulis : Ahmad Syarif
Editor : Abdul Rochim