ā€¨KUDUS, ansorkudus.or.ID – Ahad (26/6) Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (PC GP) Ansor Kabupaten Kudus mengadakan Pelatihan Riset Sehari di Rumah Produksi Sirup Parijotho Alammu, Colo, Dawe, Kudus.
Kegiatan yang dimotori oleh Departemen Penelitian dan Pengembangan (Litbang) PC GP Ansor Kudus ini menghadirkan pemateri utama Amrizarois Ismail selaku Direktur Griya Riset Indonesia (GRI) serta diikuti perwakilan kader dari 9 Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor se Kabupaten Kudus.
Dalam sambutannya sebagai panitia, wakil ketua departemen Litbang GP Ansor Kabupaten Kudus, M. Sahlan menyampaikan, Departemen Litbang merupakan salah satu lini yang menjadi sorotan. Karena Litbang bukanlah sebatas struktur formalitas belaka, namun ditantang untuk mampu mencetuskan riset-riset yang kemudian menjadi langkah awal pengembangan organisasi.
Maka dari pelaksanaan pelatihan, diharapkan setiap PAC Ansor bisa memberi kontribusi di bidang penelitian dan pengembangan tersebut. M Sahlan juga berterima kasih kepada para peserta yang telah meluangkan waktu hari liburnya untuk mengikuti pelatihan riset ini.
Sementara itu, Ketua PC GP Ansor Kudus, Dasa Susila yang bertindak membuka acara berharap nantinya kader Ansor memiliki taste yang lebih tajam dalam hal riset dan penelitian. Sehingga mampu merumuskan kebijakan-kebijakan organisasi demi kemaslahatan bersama.
“Program yang bagus bermula dari riset yang mendalam,” kata Dasa.
Dasa Susila mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mensponsori kegiatan ini diantaranya Pabrik Sukun, dan secara khusus kepada Rumah Produksi Parijotho Alammu dan Rengginang Mala.
Karena dua produk diatas merupakan produk-produk milik Kader Ansor. “Ini adalah contoh yang bagus. Harusnya acara-acara bisa digunakan sebagai ajang untuk memunculkan produk-produk para Kader Ansor sendiri,” lanjutnya.
“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.” Quotes dari Pramoedya Ananta Toer menjadi kalimat pembuka yang disampaikan oleh narasumber.
Direktur GRI , Amrizarois Ismail, dalam kesempatan tersebut menjelaskan dasar-dasar riset mulai dari pengertian, metode, laporan, hingga pentingnya kegiatan riset bagi sebuah organisasi guna membantu peneliti dalam memecahkan problem yang ada.
“Kalau hasil pemikiran dan perenungan kita tidak kita tulis, maka akan hilang seiring hilangnya umur kita. Jika kita mau menuangkan dalam tulisan, maka itu akan menjadi ladang amal jariyah yang bisa kita tinggalkan. Tulisan akan mengabadikan kita, perbuatan kita, meski sudah wafat. Siapa tahu, tulisan itulah yang nantinya akan menambah bobot hisab amal baik kita kelak.” terang Amriza (*)
Penulis : Ahmad Islahul Umam
Editor : Gunawan TB Setiyadi