KUDUS, ansorkudus.or.ID – Pimpinan Ranting Gerakan Pemuda (PR GP) Ansor Pasuruhan Kidul bersama pengurus Musholla Sabilal Muhtadin (Mbah Kecil) menyelenggarakan Majelis Dzikir dan Salawat Rijalul Ansor (MDS RA) dalam rangka peresmian Musala Sabilal Muhtadin, Ahad malam (29/1).
Peresmian musala dan MDS RA dihadiri oleh Kiai Mahrus Ali dari Jepara, Ustadz Asyfal Maula (Gus Apank) dan Jam’iyyah Al- Mubarok Kudus, Pemerintah Desa, Pengurus Ranting NU beserta badan otonom, serta jam’iyyah majelis ta’lim se Pasuruhan Kidul.
Kepala Desa Pasuruhan Kidul Sunarto, dalam sambutannya menyampaikan bahwa beliau senang atas peresmian musala Sabilal Muhtadin, beliau berharap kedepan akan banyak kegiatan keagamaan di musala tersebut sehingga menambah semangat warga sekitar dalam beribadah.
Sementara itu, Kiai Mahrus Ali dalam mauidah hasanahnya menyampaikan, ibadah yang paling Istimewa, pondasi dan induk dari seluruh amal ibadah adalah salat.
“Kekuatan salat berjamaah itu sangat luar biasa, barang siapa salat lima waktu berjamaah dengan konsisten, maka orang tersebut akan terhindar dari kesusahan (kemiskinan) baik di dunia maupun di akhirat,” terang Kiai Mahrus Ali.
Selain itu, beliau menyampaikan bahwa adanya resiko ibadah salat kita tidak diterima jika dilaksankan sendirian tanpa berjamaah. Hal itu dikarenakan adanya jaminan salat kita akan diterima jika dilaksanakan secara berjamaah.
Kiai Mahrus Ali juga menjelaskan bahwa Salat merupakan pondasi agama, meninggalkannya akan mendapatkan dosa besar dan siksa neraka Jahanam.
“Bahkan dosa meninggalkan salat itu lebih besar dari zina ataupun membunuh orang. Jika seseorang mampu melaksanakan salat berjamaah tetapi tidak melaksanakannya karena malas, maka dia termasuk orang yang munafik,” terang Kiai Mahrus.
Diakhir kajian, Kiai Mahrus Ali berpesan agar selalu mengutamakan salat berjamaah dan jangan sekali-kali kita melalaikan salat. (*)
Kontributor : Annas Rifa’i
Editor : Gunawan TB