KUDUS, ansorkudus.or.ID – Dalam rangka menyampaikan program kerja, Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan Jati Kabupaten Kudus menggelar Turun ke Bawah (Turba) ke Ranting Megawon pada Senin (30/1). Kegiatan ini bertempat di masjid Al Mubarok, Desa Megawon.
Acara diawali dengan pembacaan tahlil dan doa. Ketua PAC GP Ansor Jati menyampaikan bahwa acara ini digelar secara bergilir dengan mendatangi desa di wilayah PAC Jati satu per satu. “Acara ini tidak hanya dilaksanakan di satu ranting atau satu desa saja. Ini sudah putaran ke 6, dan akan berlanjut sampai total 14 ranting,” kata Mukhlisin.
Menurutnya, acara ini juga bertujuan untuk mempererat silaturahmi antar pengurus. “Tujuan acara ini adalah untuk mempererat tali silaturahim antar pengurus sekaligus menggelorakan semangat dalam berkhidmah di Ansor Banser,” terangnya.
Sementara itu Ketua Ansor Ranting Megawon melaporkan kegiatan yang sudah berjalan di masa kepemimpinannya. “Ansor Megawon kompak satu komando dan siap menjalankan instruksi dari pimpinan,” ungkapnya.
Disisi lain ada pemandangan tak biasa dalam agenda turba kali ini. Tampak dua mahasiswa Papua turut bergabung dalam acara di Megawon.
Mereka adalah Abdul Aziz dan Syaban, mahasiswa IAIN Kudus asal Sorong, Papua yang hadir didampingi Syafi’i warga Demak yang pernah menjadi ketua Ansor Timika. Syafi’i menerangkan bahwa kedua mahasiswa yang selama kuliah menetap di pondok Al Hidayah Megawon pimpinan Kiai Makmun Mukmin itu datang atas kemauan sendiri karena tertarik mempelajari Ansor Banser di Jawa.
Diminta untuk menceritakan kondisi Islam di Sorong, Abdul Aziz mengatakan bahwa sebagian besar penduduk sudah memeluk agama Islam berkat dari dakwah Alm. Habib Munzier Al Musawa, sepeninggal habib Munzier kini dakwah diteruskan oleh utusan dari Habib Umar bin Hafidz Hadramaut, Yaman.
Ditanya soal Ansor Banser di Papua, Aziz menceritakan perjuangan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan disana. “Kita orang harus cari batu di laut, tebang kayu dihutan untuk dijual, hasilnya buat bekal mengikuti pelatihan Ansor Banser,” ungkapnya.
“Ketika bertugas pengamanan, harus ada koordinator yang menyiapkan truk untuk mengangkut anggota, kalau tidak, akan susah untuk ikut bertugas, karena jarak tempuh antar daerah yang bisa sampai 5 jam perjalanan,” imbuhnya.
Diakhir acara, keduanya berharap untuk dapat dilibatkan dalam kegiatan Ansor Banser di Megawon sambil mengisi waktu disela kesibukan belajar, agar kelak ketika kembali ke Papua dapat membagikan ilmu berorganisasi yang didapatkan di Jawa kepada sahabat-sahabatnya disana.(*)
Kontributor : Anton Wibowo
Penulis : Gunawan TB
Editor : Abdul Rochim